OKU, Warta9.com – Kegigihan dan semangat yang tinggi Aris Permata Sema untuk bersekolah ditengah keterbatasanya fisik dan ekonomi. Hal itu membuat pihak SMK Yadika Baturaja menggratiskan biaya sekolah Aris.
Sekilas tampak tak ada yang berbeda dari Aris, namun ternyata ia memiliki kelainan didalam rongga mulutnya, terdapat lubang besar di atas langit-langit mulut. Sehingga hal ini membuat dirinya tak bisa mengkonsumsi makanan secara normal.
Bahkan putra pertama dari dua bersaudara pasangan Silahuddin dan Minarya ini, hanya bisa minum air putih dan susu sebagai pengganti makanan.
Aris yang dibincangi Warta9.com Jumat (19/7), disela-sela kegiatan MPLS mengatakan, sebelumnya ia ingin masuk ke salah satu sekolah negeri di OKU namun ia dinyatakan tidak lulus.
“Tidak tau pak apa alasannya saya tidak lulus, karena pihak sekolah itu tidak memberita tahu,” kata Aris melalui tulisan diatas kertas.
Diungkapkan Aris ia sempat sedih, namun akhirnya dia bisa diterima sekolah Yadika Baturaja bahkan digratiskan biaya pendidikan. “Bapak saya cuma seorang buruh sadap karet, itupun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, kalau untuk makan sehari-hari sepulang nyadap bapak menjala ikan untuk dijual,” tutur, menunjukan secarik kertas.
Meskipun dengan keterbatasannya, ia tidak patah semangat, Aris bahkan bercita-cita menjadi polisi. “Sempat sedih tidak lulus disekolah negeri, namun akhirnya bisa sekolah lagi, meskipun ditengah keterbatasan biaya dan kedaaan saya,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Kepala SMK Yadika Baturaja, Boy Adriansyah, S.Pd mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi semangat Aris ditengah keterbatasannya untuk bersekolah. “Anak ini sempat sedih, kemudian ada orang yang masih saudaranya bercerita dengan saya tentang keadaan Aris,” ceritanya.
“Semangatnya kita apresiasi dan untuk biaya sekolah gratis, kita ingin anak ini jangan sampai putus sekolah, karena harapan dan cita-citanya masih sangat panjang,” sebut Boy.
Diungkapkan Boy, setelah diterima di Yadika, Aris mendapat bantuan operasi langit-langit mulutnya dari program bantuan Muhammadiyah. “Itu salah satu rezeki yang tak terduga, makanya pasca operasi ini ananda Aris belum bisa mengkonsumsi makanan, baru bisa minum air putih dan susu sebagai pengganti makanan,” urai dia.
Saat MPLS, pihak Yadika tidak memaksa Aris untuk mengikuti kegiatan yang berat, hal ini demi menjaga kondisi fisik dan kesehatan Aris. “Tapi semangat anak ini dia tetap memgikuti meskipun tidak sepenuhnya, dan ia juga selalu kita pantau,” imbuhnya
Semangat Aris ini diharapkan dapat memotivasi siswa lainnya, menurut Boy gratis biaya sekolah di Yadika ini bukan yang pertama kali, sebelumnya juga ada siswa yang kurang mampu yang kuta bantu, bahkan siswa itu sekolah dengan berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh.
“Jadi anggapan orang Yadika itu sekolah mahal sangat salah, jika siswanya tidak mampu namun berkeinginan kuat untuk sekolah kenapa tidak kita bantu,” tambah dia.
Ia berharap banyak pihak lain yang terketuk pintu hatinya untuk mengapresiasi semangat anak-anak yang kurang mampu untuk bersekolah, sehingga diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. “Ini tangung jawab kita bersama didalam dunia pendidikan,” tukasnya. (W9-dody)
