Denpasar, Warta9.com – Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali Soetrisno mengaku telah menyerahkan petisi dari Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) yang terdiri dari elemen organisasi gabungan di Bali pada Selasa (28/1/2019) lalu.
“Saya telah sampaikan tuntutan kawan-kawan ke pak Menteri (Menteri Hukum dan HAM Yasonna H.Laoly) setelah ibu Agung Prabangsa ke kantor (Kanwil Bali) siangnya saya langsung berangkat ke Jakarta,” ungkap Kakanwil Bali Soetrisno dihadapan para jurnalis yang melakukan aksi menuntut dicabutnya remisi I Nyoman Susrama, yang merupakan otak pembunuhan jurnalis Radar Bali AA Narendra Prabangsa, di Kantor Kanwil Hukum dan HAM Bali, Denpasar, Jumat (1/2/2019).
Soetrisno mengaku menemui Menteri Yasonna usai menghadiri tayangan ILC di salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta, Selasa (28/1).
Dalam diskusi dengan Menteri Yasonna ucapnya, pak menteri mengaku akan mengkajinya kata Soetrisno. Soestrisno juga mengaku jika melihat raut wajah pak menteri terkait pencabutan remisi Susrama pihaknya mengharapkan Menteri Yasonna bisa menyikapinya dengan bijak. Selain memberikan petisi, Soetrisno juga menyerahkan poster kepada Menteri Yasonna.
Selain menyerahkan petisi yang berisi tuntutan para jurnalis di Bali, Soetrisno mengaku menemui Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Sri Puguh Budi Utami. Dalam pertemuan itu SPBU demikian disapa katanya, menyetujui pencabutan remisi Susrama.
“Ibu Dirjen Pas setuju jika remisi untuk Susrama dicabut namun ini tidak bisa dalam waktu yang singkat karena ada prosesnya dan saya yakin remisi Susrama akan dicabut sesuai keinginan seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya para Jurnalis,” tukasnya.
Pihaknya mengaku terbuka jika sewaktu-waktu para jurnalis akan menemui dirinya dan berjanji akan memberikan salinan Kepres No.29 tahun 2017 seperti yang diminta oleh tim kuasa hukum SJB Made Ariel Suardana. (W9-fendi)
