Jelang Galungan RPH Denpasar Siagakan 14 Pemotong Terlatih dan 6 Dokter 

Denpasar, Warta9.com – Dalam pelaksanaan tradisi penampahan atau potong hewan sehari sebelum Hari Suci Galungan, pemkot Denpasar melalui Dinas Pertanian dan UPT Rumah Potong Hewan (RPH) menghimbau, agar masyarakat senantiasa memeriksa kesehatan hewan sebelum disembelih.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, Kamis (18/7) menyatakan, kepada seluruh masyarakat agar memperhatikan kesehatan hewan yang akan disembelih menjelang hari Suci Galungan. Bila perlu dilakukan pengecekan hewan sebelum dipotong.

“Saya menghimbau semua pihak lebih meningkatkan koordinasi, informasi dan edukasi, agar pengolahan daging dapat dilakukan dengan baik juga benar sesuai dengan aturan sanitasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, kepada konsumen untuk tidak mengkonsumsi daging mentah, guna menjaga terjadinya hal-hal tidak diinginkan, sehingga masyarakat pengkonsumsi daging dapat merasa aman dan nyaman terlebih di perayaan Hari Suci Galungan nanti.

Sementara itu Kasubag Tata Usaha RPH Kota Denpasar, AA Mayun dikonfirmasi terpisah menjelaskan, dalam menunjang kelancaran pemotongan hewan jelang hari besar keagamaan, RPH Kota Denpasar senantiasa melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kesehatan hewan yang akan disembelih. Tujuannya, agar hewan yang disembelih menghasilkan daging kwalitas aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Selain itu, pihaknya juga secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap hegien dan sanitasi, pemeriksaan hewan sebelum dipotong (antemortem) maupun daging hasil pemotongan (postmortem).

“Ini untuk menjamin keamanan dan ketenteraman batin masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewan (PAH),” jelasnya.

Sedangkan jelang Hari Galungan dan Kuningan, pihaknya memprediksi terjadi lonjakan permohonan hewan di RPH Kota Denpasar. Dimana peningkatan tersebut mencapai 200 persen dibanding hari biasa yang hanya 100-125 ekor/hari.

“Pediksi kami, Galungan dan Kuningan nanti peningkatan itu akan terjadi signifikan. Karena meningkatkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemotongan hewan di RPH, selain kesehatan, pelaksanaan dan simpel juga menjadi alasan,” terangnya.

Karena itu, pihaknya akan menyiagakan 14 orang tenaga pemotong hewan terlatih dan berpengalaman. Juga disiagakan 6 orang tenaga dokter  hewan yang menangani pemeriksaan antemortem dan postmortem.

“Untjuk masyarakat yang akan menyembelihan sendiri, sebelum hewan dipotong agar berkordinasi dengan RPH. Hal ini guna mengetahui kesehatan, heygin dan sanitasi dari hewan yang bakal disembelih sehingga tetap terjaga,” tutupnya. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.