Ada Apa? RS ST Antonio Tak Layani Pasien BPJS Selama Dua Bulan

Direktur RS ST Antonio Baturaja, dr. Marco Vidor. Foto : (Dody/warta9.com)

OKU, Warta9.com – Pasien BPJS Kesehatan mengeluhkan layanan Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) lantaran belum menerima pasien BPJS Kesehatan. Sehingga, masyarakat menduga kalau RS ST Antonio Baturaja pilih kasih menerima pasien.

“Waktu masih di Kelurahan Air Gading, Antonio menerima BPJS Kesehatan. Kok sekarang tidak menerima. Ado apo nian ini,” ucap Soleh, warga Perum Helindo dengan bahasa daerahnya.

“Sebenarnya, setiap rumah sakit itu samo bae. Namun, kami merasa dihargai ketika berobat di Antonio,” timpal Soleh.

Terkait hal tersebut Direktur RS ST Antonio Baturaja, dr. Marco Vidor, membenarkan kalau pihaknya belum menerima pasien yang tercover dalam BPJS Kesehatan lantaran belum bekerjasama dengan BPJS.

“Sebenarnya kita (RS ST Antonio Baturaja) sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Namun, karena kita pindah alamat, maka prosedur dan tata cara dari BPJS Kesejatan memerlukan kredensial ulang,” ungkap dr Marko, Senin (17/06).

Mengapa perlu kredensial ulang, lanjut dr Marko, lantaran pindah alamat. Sementara perjanjian kerjasama antara RS ST Antonio Baturaja dan BPJS Kesehatan sangat detail. Nah, untuk dilakukan kredensial ulang pastinya pihak RS ST Antonio Baturaja menyiapkan banyak hal. Tempat operasi baru pastinya izin operasional baru.

“Hal itu sudah kami bereskan dan sudah kami lakukan ke BPJS sekitar 1 hingga 2 bulan terakhir,” ungkap dr Marko.

Saat ini, lanjut dr Marko, bola tersebut ada di tangan BPJS Kesehatan dan pihaknya siap untuk dilakukan kredensial ulang yang sifatnya survey lapangan.

Apalagi, RS ST Antonio Baturaja, sudah terakreditasi perdana. Tahun ini, RS ST Antonio Baturaja akan melakukan akreditasi besar. Tapi, bukan berarti selama RS ST Antonio Baturaja belum terakreditasi besar tidak dapat bekerjasama dengan BPJS Kesehatan karena RS ST Antonio Baturaja sebelumnya sudah akreditasi perdana.

“Kalau dari akreditasi tidak masalah untuk kita bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” imbuh dr Marko.

dr Marko membantah jika pihaknya belum menerima pasien BPJS Kesehatan lantaran adanya tunggakan BPJS Kesehatan ke RS Antonio Baturaja.

“Soal itu kami tidak ada masalah. Karena, kita pindah sejak Februari 2019 belum menerima pasien BPJS Kesehatan. Dan, tidak ada lagi tunggakan BPJS Kesehatan kepada kita,” tukas dr Marko.

“Karena, 80-90 persen pasien kami di tempat yang lama merupakan pasien BPJS Kesehatan,dengan terputusnya sementara kerjasama ini otomatis menurunkan jumlah pasien ke RS Antonio, makanya kita lebih menginginkan kerjasama dengan BPJS Kesehatan,” urai dr Marko.

Terpisah, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih, Rika Rodiah SFarm Apt, membenarkan jika pihaknya belum bekerjasama dengan pihak RS ST Antonio Baturaja lantaran RS ST Antonio Baturaja pindah alamat.

“Alamat baru izin operasionalnya belum ada,” ucap Rika. Diterangkan Rika, kalau untuk bekerjasama, pihaknya sempat ada pertemuan forum kemitraan dengan pemangku kepentingan, rapatnya dipimpin oleh Sekda OKU.

“Kita sudah melakukan pembahasan bahwa untuk izin operasional untuk RS ST Antonio itu ada kendala di bagian sertifikat laik fungsi yang belum ada,jadi sementara baru dikeluarkan izin sementara,pihak RS baru mengajukan, Senin, 10 Juni untuk mengajukan permohonan kerjasama,” terang Rika. (W9-dod)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.