Warga Rebang Tangkas Ciptakan Pompa Air Tanpa Listrik

Way Kanan, Warta9.com – Efendi (38) Warga Dusun 9 Talang Bindu Kampung Lebak Peniangan Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan ciptakan pompa air tanpa listrik untuk memenuhi kebutuhan air keluarganya.

Menurut pengakuannya, dahulu warga sangat susah mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih layak konsumsi, warga harus mengambil air di aliran sungai yang berjarak cukup jauh, sedangkan kegiatan MCK dilakukan di aliran sungai tersebut.

“Dulu sewaktu kemarau, warga mengambil air dari sungai, ada yang pakai sepeda motor untuk mengangkutnya, ada juga yang dipikul, nah saya kasihan sama istri yang juga ambil air disungai sewaktu saya pulang terlambat,” ungkapnya.

Efendi yang merupakan seorang montir sepeda motor merasa iba terhadap istrinya yang harus mengambil air di sungai saat dirinya pulang terlambat, hal itu membuat dirinya berfikir agar sang istri tidak lagi kelelahan akibat mengambil air di sungai.

Berangkat dari sana, Efendi mulai berencana untuk merakit sebuah mesin pompa air tanpa listrik. Sedikit demi sedikit dirinya mulai mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat turbin.

Setelah bahan-bahan dirasa cukup dirinya mulai merakit turbin dan memasang keongan jetpump untuk memompa airnya. Namun percobaan pertama gagal, karena putaran turbin yang kurang kuat membuat air tidak dapat naik hingga ke rumahnya yang berjarak 300 meter dari sungai.

Tidak kehabisan akal, Effendi memasang pompa mesin steam untuk mendorong air, karena menurutnya air yang disemburkan oleh mesin steam lebih kuat daripada mesin jetpump. Dan ternyata apa yang dilakukannya berhasil.

Melihat keberhasilan Efendi, warga sekitar mengapresiasi dan membantu Efendi dalam pengerjaan pembuatan bendungan turbin dengan harapan bisa turut menikmati karya Effendi. Dan memang benar, kini warga dusun 9 talang bindu telah dapat menikmati listrik dan air yang jauh lebih mudah dan murah.

Atas hasil karyanya tersebut, kini pompa air tanpa listrik milik effendi telah mengaliri sedikitnya 20 rumah warga yang berada disekitar dusun 9 talang bindu. Pompa air miliknya mulai di operasikan pada tahun 2014.

Efendi mengadopsi sistem kerja turbin yang biasa digunakan untuk penerangan dengan menggunakan dinamo berkekuatan 20.000 watt yang telah dibuatnya sejak tahun 2008 dan digunakan untuk menerangi sekitar 50 rumah.

Untuk biaya perawatan turbin yang tiap tahunnya tidak kurang dari Rp 25 juta, Effendi menetapkan tarif tahunan yang dibayar setiap kali usai panen kopi, dengan kisaran Rp 300 ribu hingga Rp 2 juta untuk listrik, dan Rp 500 ribu untuk air. Perawatan meliputi penggantian pipa yang pecah akibat tertimpa pohon, penggantian kabel yang putus dan pelumasan turbin itu sendiri.

Inovasinya tersebut ternyata juga di apresiasi Pemerintah Kabupaten Way Kanan dan memberinya penghargaan atas apa yang telah diciptakannya.

Setelah mendapat penghargaan, Efendi diminta untuk membuat replikasi mesin air tanpa listrik miliknya untuk dibawa Temu Karya Nasional, Gelar Teknologi Tepat Guna XX dan Pekan Inovasi perkembangan desa dan kelurahan (Pindes Kel) tahun 2018 di Kawasan Garuda Wisnu Kencana, Provinsi Bali tanggal 18-22 Oktober 2018. (W9-AS)

Mesin pompa air tanpa listrik miliknya dapat juga dilihat di youtube.com dengan link https://youtu.be/PYWkts4EQVI

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.