Denpasar Bali, Warta9.com – Terjawab sudah, ternyata ada tiga orang pelaku penyiraman seorang pembantu rumah tangga (PRT) dengan air panas. Mereka adalah sang majikan Desak Made Wiratningsih (36) Santi Yuni Astuti (adik tiri korban) dan Kadek Erik Diantara (satpam).
Ketiga pelaku saat ini telah digiring ke Mapolda Bali, setelah pihak kepolisian mendalami laporan korban Eka Febriyanti (21) asal Jember Jawa Timur, dengan Nomor LP/202/V/2019/BALI/SPKT, tertanggal 15 Mei 2019.
“Laporannya sudah kami terima pada pukul 14.00, dugaan Tindak Pidana kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud pasal 44 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT. Dan sekarang ketiganya sudah dibawa ke Polda,” tegas Dir Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan, Kamis (16/5).
Informasi yang dihimpum Warta9.Com, satu per satu fakta kekejaman sang majikan Desak Made Wiratningsih, tak hanya kejam dan sadis. Perempuan yang diduga istri dari seorang calon legislative (caleg) terpilih asal Gianyar pada Pileg 2019 lalu itu, ternyata super tega.
Itu, seperti diungkapkan Kuasa Hukum korban, Supriyono, selain dianiaya dengan disiram air panas, kliennya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di kediaman terlapor, selama tujuh bulan tidak pernah menerima gaji.
Untuk diketahui, awal mula korban bisa bekerja pada majikannya Desak Made Wiratningsih itu, atas ajakan dan rekomendasi Santi yang merupakan adik tiri korban sendiri. Memang Santi telah lebih dahulu bekerja pada majikan yang sama tersebut. Namun sejak awal bekerja hingga 7 bulan, korban juga belum pernah menerima gaji sepeserpun.
Nasi telah jadi bubur, belum dapat gaji namun masalah sudah ditangan Polda Bali. Pun demikian, pengacara korban berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, agar bisa ditempatkan di rumah aman.
Juga akan membuat surat ke Komnas Ham dan juga LPSK, selain pidana, juga akan mengupayakan agar korban mendapatkan ganti rugi dari kejadian ini, termasuk pembayaran uang gaji korban yang belum dibayar selama 7 bulan. (W9-soni)
