Tidak Terima Diminta “Bayar Kencan”, Seorang Janda Dibunuh

Lumajang, Warta9.com – Polres Lumajang ungkap kasus penemuan jenazah Idayati (41) warga RT 01, RW 15, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang. Mirisnya lagi Jenasah Idayati ditemukan dalam keadaan mengenaskan tanpa busana, Senin (21/1/2019) lalu di Pantai Paseban Dusun Bulurejo, Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.

“Pengungkapan kasus ini berkat kerjasama Tim Cobra Polres Lumajang dan Buser Polres Jember. Motifnya masih akan kami dalami,” ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Hasran, Sabtu (26/1/2019).

Menurut keterangan dari Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban, kedua tersangka pelaku pembunuh janda tersebut yakni SF dan NF. Mereka melakukan aksinya diareal makam Sentono (pinggir sungai Bondoyudo) Dusun Krajan II, Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Rowokangkung.

“Dari hasil instrogasi petugas pelaku mengaku emosi secara spontan tanpa direncanakan sebelumnya. Kedua pelaku juga mengambil harta yang dibawa korban,” paparnya.

Kejadian bermula ketika SF yang sudah janjian dengan korban untuk berkencan, kemudian SF mengajak NF untuk ikut bersamanya. Setelah korban dan para pelaku ketemu ditempat yang sudah disepakati, berangkat ke TKP tempat terjadinya tragedi naas di makam Sentono.

“Pelaku dengan korban sudah janjian untuk berkencan pada Sabtu 19 Januari 2019 malam,” jelas Kapolres.

Untuk menuju lokasi yang dijadikan tempat berkencan, SF berboncengan dengan korban mengendarai kendaraan milik korban, sedangkan NF menaiki motor sendiri mengikuti keduanya menuju lokasi kencan, setelah SF berkencan dengan korban terjadilah cek cok soal pembayaran atau tarifnya. Menurut keterangan pelaku SF sebelumnya harga sekali kencan dengan korban cuma Rp 50 ribu, namun untuk kencan kali ini korban meminta bayaran lebih.

“Pelaku memukul kepala korban dengan tangan kosong dan juga memukul berkali-kali dengan helm milik korban,” papar Kapolres.

Mengetahui keduanya berantem, NF mendekati keduanya dan saat itu kondisi korban setengah sadar setelah berkali-kali dihajar oleh SF, dengan alasan panik kedua pelaku kemudian menceburkan korban kealiran sungai Bondoyudo yang alirannya menuju laut Paseban, namun sebelum menceburkan korbannya terlebih dahulu para pelaku menguras harta milik korbannya.

“Dalam pengakuanya, kedua tersangka menerangkan tidak tahu apakah saat dilemparkan ke arah sungai, korban dalam keadaan meninggal dunia atau belum,” katanya lagi.

Untuk perhiasan korban masih disimpan dirumah paman SF, sementara untuk kendaraan sepeda motor milik korban dijual oleh keduanya ke wilayah Kabupaten Situbondo, dari kejadian yang melibatkan pelaku pembunuhan tersebut salah satu pelakukanya adalah anak dibawah umur, Kapolres Lumajang menyayangkan serta menghimbau kepada masyarakat luas untuk bersama membangun karakter anak sejak dini agar memiliki kepribadian yang bagus.

“Ini membuktikan adanya degradasi moral dilingkungan kita. ini menjadi PR kita bersama untuk membangun karakter dan kepribadian positif sejak usia dini,” pungkasnya. (W9-Kar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.