Terkesan Diburu, Wali Siswa Keluhkan PPDB Online SMP

Denpasar Bali, Warta9.com Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2019-2020, untuk jenjang SMP di Kota Denpasar, dengan sistem online, menuai banyak keluhan dari wali siswa.

Mereka menyayangkan, pelaksanaan PPDB jalur zonasi tersebut, karena menuntut siswa untuk tercepat dalam mendaftar sekolah dan siapa cepat diterima sistem, maka akan memperoleh rangking tertinggi serta berpeluang masuk ke SMP diinginkan.

Pangamatan Warta9.Com di salah satu SMP di Denpasar, Selasa (21/5) sejumlah orang tua siswa terlihat numpuk, juga tak sedikit mengeluhkan proses PPDB online di Kota Denpasar tahun ini. Selain itu banyak menduga, nilai tinggi kalah dengan nilai rendah melaui jalur zonasi.

Suriani (31) warga Monang-maning, .saat mendaftarkan anaknya di salah satu SMP Negeri di Denpasar, menganggap hal ini ribet. Dan khawatir, jika putrinya tidak bisa menjadi yang tercepat, lantaran lambatnya koneksi internet sistem PPDB online yang down.

“Ini kok ribet. Kita harap dinas terkait memberikan solusi lain, ketimbang mengajak siswa untuk berlomba-lomba mendaftar sekolah,” ujarnya.

Hal sama juga disampaikan Nyoman Suastika (40) asal Desa Dauh Puri Kauh, pendaftaran sistem zonasi ini perlu dilakukan perbaikan. Jika siswa diburu cepat mendaftar sekolah. Maka pihak pendidik juga cepat memprotes pendaftaran. Sebab, masih terjadi kelambatan dalam verifikasi berkas, belum lagi antrean input data.

“Siswa ditiuntut cepat mendaftar. Tapi prosesnya masih lambat, terlebih saat verifikasi berkas, yang harus mengantre dan buang-buang waktu,” keluhnya.

Terkait keluhan orang tua siswa, Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar, Wayan Gunawam, menganggap hal itu biasa, karena di era milenial ini, semua siswa mau tidak mau harus melek teknologi.

“Kita harapkan diera milenial semua anak melek teknologi,” jelas Gunawan singkat. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.