SMP/MTS Swasta Kota Batu Datangi Kantor DPRD

Batu, Warta9.com – Dampak di berlakukanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi yang baru usai menyisakan polemik baru di tengah masyarakat terutama bagi orang tua murid dan sekolah swasta.

Sebanyak 22 SMP/MTS Swasta di Kota Batu yang di ikuti oleh semua kepala sekolah, para ketua Yayasan, Ketua Dewan Pendidikan, Ketua PGRI kota Batu mengadukan keluhanya ke DPRD Kota Batu, Selasa.(9/7/2019).

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP/MTS Swasta Kota Batu Takim S.Pd mengatakan, wacana pendirian SMP Negeri baru di wilayah Junrejo oleh masyarakat di minta untuk di evaluasi kembali dengan pertimbangan jumlah kelulusan siswa SD/MI dengan pagu SMP Swasta dan Negeri yang ada di kota Batu, itu pun masih belum tercukupi dengan jumlah total SMP Swasta dan Negeri 31 sekolah.

Takim lebih lanjut mengatakan, penerimaan siswa sekolah dengan sistem zonasi ini banyak di keluhkan beberapa desa yang tidak terkafer di sekolah Negeri. Dampaknya ada sekolah swasta yang belum menerima siswa sampai saat ini.

“Dengan DPRD, lanjutnya, telah di sepakati untuk mengevaluasi wacana pendirian SMPN 7 di wilayah Junrejo kota Batu, yang kedua kami dari MKKS Swasta akan di libatkan dalam musyawarah dalam menentukan PPDB sekolah Swasta dan Negeri pada Pagu tahun 2020 dan 2012,” harapnya.

Ketua MKKS juga mengatakan dengan tidak di bangunya sekolah baru yang lulusan SD dan MI, masih bisa tertampung semua SMP dan MTS Swasta di sini, ujar Takim.

Ia juga menerangkan pada PPDB dengan sistim Zonasi kali ini jumlah lulusan SD dan MI di Kota Batu sebanyak 3.124 siswa dan daya tampung yang belum terisi di SMP dan MTS Swasta berjumblah 759 siswa, pungkas Takim

Senada dengan Ketua MKKS Ketua PGRI kota Batu Samun S.Pd, dia juga tidak setuju dengan wacana pembangunan SMPN 7 di wilayah Junrejo Kota Batu, serta di masing masing SMP tidak boleh menambah rombongan belajar (Rombel) maksimal 10 karena akan berdampak pada sekolah swasta yang ada.

“Tapi dalam hal ini sekolah swasta harus bisa maju untuk meningkatkan profesional para pengajaranya, lembaganya termasuk kwalitas sarana dan prasarana dari sekolah itu sendiri agar bisa diminati para siswa bahkan bisa sejajar dengan sekolah negeri,” pungkasnya (W9-SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.