Robot Sepak Bola Krakatau FC Terknokrat Juara 1 KRI 2019 

Bandarlampung, Warta9.com – Salah satu Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019 Regional 1 yang dipertandingkan Devisi Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) devisi Humanoid. Devisi ini termasuk yang ditakuti karena jenis robot yang dipertandingkan berstandar internasional dan selalu mengalami perubahan. Sehingga peserta yang mengikuti lomba tidak banyak. Gabungan dari regional 1 dan 4, devisi KRSBI Humanoid hanya diikuti enam tim.

Peserta KRSBI devisi Humanoid dari regional 1 dan 4 yang mengikuti lomba yaitu, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Nasional Malang dan Universitas Teknokrat Indonesia.

Setelah melalui tanding, tim Krakatau FC Teknokrat keluar sebagai juara 1 juga dinobatkan sebagai tim dengan strategi terbaik. Sedangkan juara 2 Universitas Negeri Malang. Juara 3 Politeknik Negeri Padang, juara harapan Universitas Negeri Ujung Pandang dan desain Terbaik Universitas Negeri Malang.

Di bawah Pembimbing: Maulana Aziz Assuja, MT, Tim KRSBI Humanoid Teknokrat terdiri dari, Ketua tim: Muhammad Reynaldo, Anggota utama: Irvan Maulana, Seftoni Indra Jaya Agung Pangestu. Anggota mekanik: Septina Nainggolan dan Frengky Marulitua Togatorop.

Pembimbing Tim Krakatau FC Teknokrat Maulana Azis, Minggu (7/4/2019), saat dimintai ketarangan mengenai keunggulan robot Teknokrat menjelaskan, bahwa robot devisi humanoid Krakatau FC Teknokrat terdiri dari komponen Sensor utama : high speed camera, Inertial measurement. Kemudian unit Karakteristik robot KRSBI Humanoid Teknokrat mempunyai tinggi : 60 Cm, Berat : 4.5 Kg Bentang tangan : 75 Cm.

Sedangkan derajat kebebasan : 20, Prosesor utama : intel core i5
Prosesor tambahan : arm cortex m3. Kemampuan utama robot: Krakatau FC Teknokrat mampu berjalan ke segala arah layaknya manusia (antrophomorphic). Robot Krakatau FC juga mendukung stabilisasi gerakan berbasis imu. Memiliki sistem deteksi bola yang resisten terhadap derau. Memiliki kemampuan deteksi gawang.

Pertandingan Tim KRSBI Humanoid mengacu pada divisi RoboCup Soccer Humanoid League Rules yang digunakan dalam RoboCup 2018 di Montreal Canada. Tema KRSBI 2019 adalah “Liga Sepakbola Robot Humanoid menuju tahun 2050”. Aturan kontes diambil dari RoboCup Soccer Humanoid League Laws of the Game.

Sedikitnya, peserta devisi KRSBI Humanoid, dikatakan salah satu dewan juri Dr. Ir. Endra Tito Warno, M.Eg, karena standarnya mengacu aturan internasional. Meski berdirinya KRSBI Humanoid lebih dulu dari KRSBI Beroda, tapi tidak banyak perguruan tinggi yang bisa mempertahankan KRSBI Humanoid. Sebab, KRSBI Humanoid selalu mengalami perubahan dan menyesuaikan perkembangan robot internasional. KRSBI Humanoid mempunyai standar tinggi minimal 40 Cm dan Maksimal 90 Cm.

Dengan adanya perkembangan tinggi KRSBI Humanoid, maka peserta harus ikut menyesuaikan baik teknologi maupun tinggi robot. “Sebab, kalau tidak menyesuaikan, maka akan kalah saat bertanding. Karena itu, hanya perguruan tinggi tertentu dan besar yang bertahan mengikuti tanding KRSBI Humanoid,” ujar Endra Tito Warno juga dosen Poltek Negeri Surabaya ini.

“Jadi kenapa devisi KRSBI Humanoid ini hanya perguruan tinggi besar yang ikut, karena robotnya makin lama makin besar. Di Indonesia cuma ada tiga yang tangguh yaitu, Tim Pens, Politeknik Batam dan ITS,” ujar Endra. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.