Puluhan Pria Wajah Sangar Gembok Paksa Toko Mayang

Badung Bali, Warta9.com Segerombolan pria bertato dan berbadan kekar menutup paksa toko art shop Mayang Bali di Jalan Raya Legian No 186 Kuta, Kabupaten Badung, dengan cara digembok, Selasa (7/5) kemarin.

Aksi ini sempat mencekam, dimana kurang lebih 30 orang pria berwajah sangar tiba-tiba datang dan mengusir para pegawai toko yang saat itu sedang bekerja.

Sumber dilapangan kepada Warta9 menyatakan, dari puluhan pria berbadan kekar tersebut, sekitar delapan orang yang masuk dan bicara dengan pemilik toko yang diketahui berinisial S. Sementara yang lain menunggu di luar juga ada di seberang jalan toko.

“Katanya sih, mereka itu orang suruhan Feric Setiawan yang memintanya untuk mengosongkan tempat dan mengambil alih toko,” terang sumber Rabu (8/5).

Kemudian oleh pemilik toko diminta menunjukkan surat kuasa dari Feric. Namun, oleh para pria gempal itu tidak bisa menunjukkan. Bahkan, salah seorang mengaku sebagai pengacaranya Feric.

“Setelah diminta surat kuasa, mereka tidak bisa menunjukkan. Oleh karena itu, pemilik toko keberatan untuk mengosongkan toko,” imbuh sumber.

Diduga karena kesal gerombolan pria bertato itu mengusir paksa pemilik toko dan kariawan. Atas kekadian itu pihak toko dikabarkan melapor ke Polda Bali.

Terpisah dikonfirmasi, pemilik toko berinisial SN saat ditemui membeberkan, kejadian ini berawal pada tahun 2017 lalu, dimana ia dikenalkan oleh dua orang temannya RD dan AD kepada Feric. Selanjutnya terjadi transaksi pinjam-meminjam dengan jaminan sertifikat tanah dan bangunan senilai Rp 25 miliar.

Namun, Feric baru mentransfer ke rekening atas nama SN senilai Rp 19 miliar lalu ada kesepakatan yang ditandatangani jaminannya sertifikat, dan masih ada sisa Rp 6 miliar.

“Kalau Pak Feric lunasi sisanya, saya siap dikosongkan tempat tersebut. Lucu, ini belum dikasih lunas kok mau kosongin tempat saya, jelas saya keberatan. Atau mari kita sama-sama duduk bicarakan baik-baik. Saya siap supaya kita sama-sama enak. Bahkan, saya persilakan mereka untuk lapor polisi supaya kita selesaikan secara hukum tapi mereka tidak mau,” pungkasnya.

Sementara itu, Feric Setiawan saat ditelepon mengatakan, tidak tahu soal rencana penutupan dan pengambilalihan toko Mayang Bali itu. “Saya tidak tau. Ada teman saya yang urus. Saya capek, mau istirahat. Terimakasih,” katanya singkat.

Sampai bertia ini diterbitkan, pihak kepolisian belum bisa dimintai keterangan. (W9-Randi) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.