PT. ASP Kelarifikasi Terkait Proyek Drenase Busungbiu

Buleleng, Warta9.com –  Pihak rekanan proyek PT. Aditya Sinar Pratama (ASP), memberikan penjelasan dan kelarifikasi, setelah sebelumnya menjadi sorotan dalam pengerjaan drenase dan pelebaran jalan pada jalur Pupuan – Pekutatan. Perlu diketahui, dalam pengerjaan proyek ini bukanlah PT. Sinarbali Binakarya (SB) melainkan ASP yang mana merupakan anak perusahaan SB.

Keluhan warga adanya pelebaran jalan pada peroyek ini, dari 3,5 meter menjadi 5,5 meter disinyalir lantaran ada miskomunikasi. Tergerusnya lahan warga Busungbiu terkena pelebaran, dikatakan bukan menjadi kewenangan pihak rekanan.

Pasalnya, sudah ada kesefakatan antara warga desa dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bali. Pihaknya mengaku, hanya penyedia jasa sebagai pelaksana pemenang tender untuk pengerjaan saja.

“Sebenarnya hanya terjadi miskomunikasi antara pihak ASP dengan warga Busungbiu, Muhyidin. Kalau tidak ada arahan dibongkar kami tidak berani bongkar. Tidak mungkin kami semena-mena bekerja tanpa arahan dan cek-list. Kami selaku pelaksana merasa perlu meluruskan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan,” jelas Charles, selaku Suveyor perwakilan ASP, Selasa (16/7).

Charles mengatakan, proyek ini adalah proyek pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas PUPR. Inti pengerjaan adalah peningkatan jalan provinsi jalur Pupuan – Pekutatan, sejauh 5,0 kilometer di kabupaten Buleleng selama 195 hari. Dimana pelaksana ASP dengan konsultan pengawas dari PT. Mitra Tri Sakti (MTS).

“Seperti diketahui kondisi jalan di lapangan adalah 3,7 meter sampai dengan 4,3 meter. Eksisting di paket kami adalah peningkatan. Jadi jalan yang kecil ini ditingkatkan menjadi 5,5 meter, itu gambaran kami di sana,” terangnya.

Terkait akses jalan masuk ke rumah warga yang rusak kena imbas, dijelaskan memang tidak ada dalam item kontrak. Namun pihak ASP bersama PU meminta dan menyarankan untuk ada, tetapi digunakan khusus untuk fasilitas umum.

“Seperti akses ke Bale Banjar, Sekolah, Puskesmas, Pura dan Mushola. Itu pasti kami ganti berupa plat. Plat kita masukan 15 Cm, dengan lebar menyesuaikan di lapangan. Dan ini sudah kita bantu,” ujarnya.

Sisi lain juga dipaparkan, perbaikan, beberapa gawir yang roboh dikatakan sudah diselesaikan dengan cara ditembok kokoh.

“Gawir-gawir tanah warga sudah terbantu karena tembok yang dibangun menjadi pondasi yang sebelumnya tergantung. Jadi, bisa dijelaskan semua fasilitas umum kami perbaiki bila terjadi kerusakan atau pembongkaran disebabkan pengerjaan. Itu yang bisa kami jelaskan,” tutupnya. (W9-fendi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.