Prof. Nur Syam : UIN Harus Siapkan Pengembangan Kurikulum dan Penguatan Kualitas Pendidikan

Bandarlampung, Warta9.com – Guru Besar Bidang Sosiologi UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr. H. Nur Syam, MSi, menyampaikan materi di rapat kerja (raker) UIN Raden Intan tahun 2019 di kampus Sukarame Bandarlampung, Senin (18/3/2019).

Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama ini memaparkan materi tentang tantangan dan solusi bagi pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di masa depan.

Dalam paparannya, Prof Nur Syam menjelaskan, di era teknologi saat ini akan memaksa semua institusi berubah, baik bidang Sosial, ekonomi, pendidikan dan bahkan agama. “Akan terjadi disrupsi pendidikan dan juga agama. Guru atau dosen akan digantikan oleh sistem aplikasi mesin teknologi. Misalnya ruang guru sudah menjadi pilihan pembelajaran,” terangnya.

Ia berpesan agar PTKIN termasuk UIN di dalamnya, harus mempersiapkan perubahan kurikulum secara mendasar. “Tahun 2025 adalah tahun memasuki era revolusi industry 4.0 sesungguhnya. Dan jika hal ini dipadukan dengan RPJMN 2019-2024, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, maka yang harus dipersiapkan ialah pengembangan kurikulum dan penguatan kualitas pendidikan,” ungkapnya.

Tantangan lain yang dipaparkan Prof Nur Syam diantaranya yaitu, peningkatan kualitas kelembagaan, akreditasi lembaga, serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seperti radikalisme agama. Menurutnya, tantangan ini merupakan tugas dan tanggung jawab bersama untuk diselesaikan.

“Kita harus memperkuat jejaring baik dengan lokalitas maupun internasional. Kita optimalkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait yang dapat mendukung upaya menjemput era pendidikan berkualitas,” imbuhnya.

Kemudian, ia melanjutkan, kerja sama internasional diperlukan untuk menjadikan PTKIN Go Internastional. “Kerja sama di atas kertas harus di akhiri menjadi kerja sama proaktif untuk memperkuat posisi PTKIN di tengah gerakan internasionalisasi,” tambahnya.

Di bidang sosial, Prof Nur Syam mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat multikultur. “Meski ada upaya-upaya untuk membuat kita bercerai berai. Kita tetap harus kokoh dalam Bhinneka Tunggal Ika. Mari jaga Islam moderat atau moderasi beragama,” pungkasnya.

Hadir pada kesempatan ini rektor bersama unsur pimpinan lainnya, tenaga pendidik, dan staf tenaga kependidikan dari setiap unit kerja. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.