Partisipasi Rendah, KPU Badung Gencarkan Kampanye Seni & Budaya 

Badung Bali, Warta9.com – Rendahnya partisipasi pemilu di wilayah Badung Selatan, membuat KPU Kabupaten Badung, melakukan berbagai upaya permasalahan. Salah satunya dengan mengkampanyekan pemilu serentak yang jatuh pada 18 April mendatang melalui seni dan budaya.

Seperti yang dilakukan di Banjar Tebe, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Bahkan untuk menarik minat, KPU memasang ‘warung pemilu’ serta mementaskan bondres terkait pemilu.

Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta, Sabtu (9/3) menerangkan, program kampanye pemilu oleh KPU dilakukan Jumat kemarin, dengan kemasan seni dan budaya. Kampanye ini dalam meningkatkan partisipasi pemilu, karena dinilai sangat efektik dan lebih masuk ke masyarakat.

Khususnya pada kegiatan Siat Yeh, Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, pihaknya membuka khusus warung pemilu dengan konten-konten acara yang isinya berkaitan dengan sosialisasi pemilu itu sendiri.

“Karena sudah cetak specimen surat suara, kita akan lebih menyasar Desa-Desa dan banjar-banjar. Disetiap rapat Banjar, harapan kami, agar PPS (petugas pemungutan suara) ditingkat Desa bisa berkoordinasi dengan kepala Desa atau Kepala Lingkungan untuk bisa disosialisasikan. Karena ini lebih mengena di masyarakat lantaran berhubungan langsung komunitas warga adat,” ungkapnya.

Lebih lanjut diakuinnya, dari data yang dimiliki KPU Badung, bahwa sepanjang perhelatan pemilu sejak 2004, partisipasi pemilu di Kuta Selatan sangat rendah. Sehingga kita memiliki target dengan meningkatkan partisipasi pemilih dengan mengkemas sosialasi pemilu melalui seni dan budaya, dengan harapan tingkat partisipasi 70 persen yang ada, karena dari dahulu dibahwa 65 persen.

Hingga saat ini KPU Badung, masih gencar melakukan sosialisasi tersebut dengan harapan bisa menyasar semua segmen. Terhitung dari bulan Februari dan Maret sudah berbagai kegiatan dilakukan. Terakhir sosialiasi ini akan dilakukan pada April mendatang. Sehingga berbagai kampanye dalam kemasan seni dan budaya seperti Parade Budaya, Carnaval dan Jambore pemilu akan dilakukan kedepannya.

“Sosialisasi dalam kemasan Seni dan Budaya ini sebagai terobosan dalam menyasar semua lini. Kita saat ini memang gencar melakukan itu lantaran dari data yang dimiliki lembaga survey Indonesia, baru 54 persen yang mengetahui hari dan tanggal pemilu. Nah, sisanya belum mengetahui. Sehingga, inilah yang kita kejar agar mencapai target itu,” imbuhnya.

Ditambahkan, kegiatan dan pola kerjasama masyarakat, sekolah, kampus dan relawan demokrasi untuk meningkatkan partisipasi pemilu dan ini sudah dilakukan jauh-jauh hari, hal itu untuk meningkatkan partisipasi terutama kawasan wisata seperti Kuta dan Kuta Selatan.

“Seperti yang kita lakukan saat valentine dengan mengajak jegeg di Desa Adat Kuta, kemudian dengan relawan Demokrasi di Sempidi. Nah, ini yang terus kita gelorakan dalam meningkatkan partisipasi itu,” tutupnya. (W9-fendi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.