Mahasiswa Universitas Teknokrat Perkenalkan Budaya Lampung Melalui Aplikasi Augmented Reality

Bandarlampung, Warta9.com – Berawal dari kepedulian terhadap kebudayaan lokal, mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia, Gilang Hermawan menciptakan sebuah aplikasi berbasis android. Aplikasi ini bertujuan untuk mempromosikan cagar budaya Lampung. Aplikasi yang dibuat mahasiswa Teknokrat ini bernama Augmented Reality.

Atas karyanya, Gilang Hermawan, Senin (9/4/2018) mengungkapkan, cagar budaya yang diperkenalkan adalah cagar budaya yang terdapat di Museum Lampung. Aplikasi tersebut menggunakan beberapa tools seperti : Unity, Vuforia, dan Blender.

“Aplikasi ini dibuat untuk menambah daya tarik bagi masyarakat Lampung dalam mengenali Cagar Budaya Lampung,” tutur mahasiswa yang kini sudah menjadi alumni tersebut.

Aplikasi tersebut merupakan kegiatan penelitian skripsi. Ia memutuskan untuk membuat aplikasi tersebut karena melihat media informasi pengenalan Ragam Budaya Lampung yang kurang menarik bagi masyarakat.

Menurut Gilang metode yang digunakan dalam penelitiannya yakni Markerles Based Trakcing dan Android Based Augmented reality. Aplikasi Augmented Reality Pengenalan Cagar Budaya Lampung diuji menggunakan ISO 9126 dengan hasil mudah dipelajari dan mudah digunakan.

“Memang ada kendala pada alat tersebut yakni pada kualitas kamera dan pencahayaan. Namun hasil pengujian menunjukan bahwa aplikasi ini menarik, dan layak untuk dikembangkan kembali. Aplikasi saat ini sedang dikembangkan lebih lanjut,” jelasnya alumni Program Studi Informatika angkatan 2013 tersebut.

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Teknokrat Indonesia Yeni Agus Nurhuda, S.Si, M.Cs. mengaku gembira dengan banyaknya alat atau aplikasi yang diciptakan oleh mahasiswa. Karena itu, ia terus mendorong mahasiswa untuk dapat melakukan riset-riset yang inovatif dan bermanfaat untuk masyarakat.

“Di era disrupsi seperti sekarang ini, kita harus dapat menciptakan karya-karya teknologi yang berguna dan memudahkan masyarakat. Karena dengan demikian kita akan maju. Di Teknokrat kami sangat mendukung mahasiswa untuk melakukan riset-riset inovatif,” tutur Yeni Agus. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.