Lokalisasi Akan Ditutup, PSK Ancam Demo Telanjang Depan Kantor Walikota

Kupang – Para Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Karang Dempel (KD) Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur akan melawan langkah pemerintah yang akan menutup tempat mereka bekerja tersebut. Ancaman ini menyusul keputusan Walikota Kupang, Jefrison Riwu Kore, untuk menutup warung remang-remang pada 1 Januari 2019 mendatang.

Salah satu penghuni lokalisasi Karang Dempel KD Tenau Kupang, Bunga, (bukan nama sebenarnya). Ia mengancam jika tempat esek-esek tersebut ditutup maka para PSK akan demo telanjang didepan Kantor Walikota Kupang jika Walikota tetap akan menutup tempat usaha mereka.

“Kalau jadi ditutup maka PSK bakal demo telanjang di depan Kantor Walikota Kupang, karena itu sudah menjadi hal biasa untuk buka-bukaan, karna urat malu kami sudah tutup,” kata Bunga, Rabu (12/12).

Selain telanjang, mereka juga akan tinggal di Kantor Walikota jika tuntutan pihaknya tidak dipenuhi. Bunga meyakini keputusan Walikota Kupang untuk menutup KD sangat merugikan mereka. Karena bekerja di KD hanya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari,”ungkap Bunga.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menutup lokalisasi Karang Dempel (KD) di Tenau, Kecamatan Alak per 1 Januari 2019. Meski ada perlawanan dari pekerja seks komersial (PSK) yang keberatan terhadap penutupan lokalisasi terbesar itu.

“Lokalisasi KD tetap ditutup Januari 2019, meskipun ada penolakan dari para PSK. Penutupan lokalisasi merupakan program pemerintah pusat yang wajib dilaksanakan pemerintah daerah,” kata Penjabat Sekda Kota Kupang, Thomas Ga kepada wartawan di Kupang beberapa waktu lalu.

Thomas mengatakan hal itu terkait adanya permintaan 130 PSK yang menempati lokalisasi KD meminta Pemkot Kupang menunda rencana penutupan lokalisasi itu pada 1 Januari 2019. Ia mengatakan, penutupan lokalisasi KD di Kecamatan Alak sudah dilakukan secara matang melalui tahapan sosialisasi kepada tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat maupun unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kota Kupang.

“Termasuk kepada para pekerja dan pengusaha hiburan di KD ikut dalam kegiatan sosialisasi rencana penutupan lokalisasi itu. Mereka mendukung rencana penutupan itu, sehingga penutupan ini tetap dilakukan,” kata Thomas.
Seraya mengatakan, penutupan lokalisasi KD merupakan upaya pemerintah untuk membebaskan Kota Kupang dari aktivitas prostitusi.

“Kementerian Sosial menargetkan Indonesia harus bebas prostitusi pada 2019, sehingga Kota Kupang berkomitmen untuk menutup lokalisasi KD agar daerah ini bebas dari kegiatan kemaksiatan. Kawasan Tenau itu bukan untuk tempat prostitusi,” tegasnya.

Sumber: http://www.11maret.com/2018/12/12/1-januari-2019-lokalisasi-ditutup-psk-bakal-demo-telanjang-di-depan-walikota-kupang/

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.