Badung Bali, Warta9.com – Serangkaian larangan untuk mengadakan upacara bakar mayat (Ngaben) terkait Karya di Pura Besakih, membuat sebagian warga di wilayah Badung, harus menitipkan jenazah keluarganya di RSUD Mangusada, Kapal.
Akibatnya, ruang jenazah RSUD Badung yang memiliki 12 ruang pendingin (freezer) inipun overload. Bahkan, pihak rumah sakit harus membuat tenda darurat khusus untuk tempat penitipan jenazah, sejak tiga hari lalu.
Pantauan di lokasi, Jumat (8/3), didalam tenda yang didirikan terdapat 76 jenazah yang dititipkan. Tenda penitipan jenazah inipun diperkirakan akan terus bertambah, pasalnya masih ada larangan ngaben untuk sejumlah Desa di Badung sampai beberapa minggu kedepan. Larangan upacara ngaben ini lantaran serangkaian Hari Raya Nyepi dan karya Panca Wali Krama di Pura Agung Besakih.
Ditemui terpisah, Dirut RSD Mangusada Kabupaten Badung, dr Nyoman Gunarta, tak menampik jika beberapa minggu terakhir banyak jenazah yang dititipkan di RSUD Mangusada.
“Terpaksa mendirikan tenda, lantaran kamar jenazah kelebihan kapasitas,” ujarnya.
Terkait jenazah yang dititipkan, karena ada larangan ngaben. Sebab, masih dalam serangkaian Hari Raya Nyepi dan karya Panca Wali Krama di Pura Agung Besakih. Sehingga puluhan jenazah tidak hanya ditempatkan pada kamar jenazah, namun juga sebuah ruangan tempat petugas jenazah bekerja.
“Tempat di sebelah kamar jenazah juga penuh. Jadi tidak ada tempat lagi, makanya kami pinjam tenda dari BPBD Badung,” akunya.
Pihaknya meyakinkan, bahwa jenazah yang disemayamkan dibawah tenda akan tetap mendapat perawatan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Jadi, anggota keluarga yang jenazahnya dititipkan di tenda tidak perlu khawatir.
“Dalam hal ini, saya sudah berkoordinasi dengan tim ahli, dibilang tidak masalah, yang penting menggunakan peti. Dan setiap jenazah diformalin dengan dosis tinggi,” pungkasnya. (W9-soni)
