Kotabumi, Warta9.com – Gara-gara terjerat kasus pencurian, warga binaan permasyarakatan (WBP) inisial IS, menikahi kekasihnya PS, di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kotabumi. Di Masjid Al Hidayah Komplek Rutan, Rabu 09 Januari 2019 itu, keduanya mengikat janji sehidup semati.
Kedua mempelai didampingi oleh kerabat masing-masing menyelenggarakan prosesi ijab kabul secara sederhana sekitar pukul 10.30 WIB. Bertindak selaku penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Abung Selatan, Lampung Utara.
Keduanya tampak serasi, mempelai wanita mengenakan busana pengantin serba putih berpadu motif. IS (pengantin pria) mengenakan peci dan PS mengenakan hijab dilengkapi dengan aksesorinya.
Meski dituntun oleh penghulu, pembacaan ijab kabul berlanjalan lancar, dan kedua mempelai dinyatakan sah sebagai suami istri. Wajah kedua mempelai tampak tak bisa menyembunyikan rasa kebahagiaan.
Mereka mengaku lega dengan terselenggaranya ijab kabul itu. Meski pun penyelenggaraannya di tempat yang tidak direncanakan mereka sebelumnya. “Kami sangat lega, bahagia, plong, akhirnya bisa nikah hari ini,” ungkap SI.
Dengan pernikahan ini, PS (mempelai wanita) berharap, ke depan suaminya itu bisa memperbaiki kehidupannya dan tidak lagi mengulangi perbuatan melanggar hukum. Sehingga, keduanya bisa membangun mahligai rumah tangga dengan bahagia sampai tua kelak.
Sementara Kepala Rutan Kotabumi Denial Arif, mengatakan, pernikahan merupakan hak WBP selama di Rutan. Prosesi dapat terlaksana, apabila lengkap syarat substantif dan administrasinya. “Acara pernikahan dilaksanakan atas permohonan pernikahan dari keluarga mempelai,” jelasnya.
Menurutnya, persyaratan yang harus dilengkapi meliputi surat permohonan dan jaminan keluarga, surat keterangan kehendak nikah dari kelurahan setempat dan dari KUA. “Kami akan bantu memfasilitasi jika semua prosedur sudah dilengkapi,” imbuhnya. (rozi/lam)
