KRI 2019 Teknokrat, Peseta Runing Test Devisi KRAI Banyak Gagal Lalui Rintangan

Bandarlampung, Warta9.com – Lima devisi lomba Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019, sudah menjalani runing test, Jumat (5/4/2019). Bahkan runing test dilakukan sampai empat kali agar peserta siap saat bertanding, Sabtu (6/4/2019).

Lima divisi yang dipertandingkan dalam KRI Regional 1 dan 4 di Kampus Teknokrat yaitu: 1. Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), 2. Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), 3. Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), 4. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, 5. Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda.

Dari lima devisi yang telah melakukan runing test, tim KRAI yang mengalami banyak kendala. Banyak hampir semua tim tidak berhasil melintasi rintangan.

Hal itu diakui oleh Ketua Tim Juri Prof. Dr. Benyamin Kusumoputro. Di sela-sela memonitor pelaksanaan runing test di imdoor Gelanggang Mahasiswa Teknokrat, Prof. Benyamin mengatakan, robot KRAI sulit melewati rintangan. “Robot kuda mereka hampir semua gagal melewati rintangan seperti melompati tali. Padahal juri sudah memberikan waktu 10 menit setiap tim,” ujar Prof. Benyamin.

Karena itu kata Guru Besar UI ini, simulasi dilakukan sampai empat kali. Gunanya untuk menentukan sigit atau grup. “Karena penentuan grup ditentukan hasil simulasi. Dari runing test pertama, hampir semua gagal, karena itu simulasi dilakukan sampai empat kali,” ujar Prof. Benyamin.

Ia mengatakan, banyak robot yang hilang keseimbangan dan arah saat melintasi kotak. Karena itu devisi KRAI terbilang sangat sulit. Dalam lomba nanti, waktu yang diberikan sangat singkat sehingga peserta harus benar-benar cermat.

Disinggung mengenai kesiapan panitia KRI 2019, Prof. Benyamin memuji tuan rumah Universitas Teknokrat. Panitia lokal Teknokrat cukup baik, informasi tentang kegiatan KRI juga sangat baik. Terlebih perhatian Rektor Teknokrat HM. Nasrullah Yusuf.

Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2019, metupakan pengiriman informasi dengan cepat menggunakan Sistem URTUU. Tema KRAI 2019 adalah “Sang URTUU Agung Menyebarkan Pengetahuan”. Setiap tim membuat satu buah robot manual dinamakan Messenger Robot 1 (MR1), dan satu buah robot otomatik dinamakan Messenger Robot 2 (MR2). Messenger Robot 2 memiliki empat buah kaki seperti kuda, dan tidak boleh menggunakan roda. Robot MR1 juga boleh semi-otomatis maupun full otomatis.

Peserta Devisi KRAI terdiri; Universitas Sriwijaya, Univesitas Negeri Padang, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Bangka Belitung, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Negeri Batam dan Politeknik Manufaktur Negeri Babel. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.