Jelang Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

Panaragan, Warta9.com Dua pekan lagi Ramadhan, harga beberapa kebutuhan pokok masih dirasakan mengalami kenaikan oleh pedagang maupun pembeli. Komoditas yang dirasakan kenaikannya signifikan di antaranya bawang putih, bawang merah, telur dan ayam.

Pantauan Warta9.com di salah satu pasar tradisional di Tulangbawang Barat, Lampung, tepatnya di pasar Pulungkencana, harga daging ayam naik menjadi Rp 40 ribu, bahkan ada yang menjual sampai Rp 50 ribu per ekor ukuran besar, dari harga biasanya Rp 37 ribu. Kenaikan tersebut mulai dirasakan sejak satu bulan menjelang bulan Ramadhan

Salah satu pedagang ayam, Sukijo mengungkapkan, ada penurunan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga daging ayam yang mencapai Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu tersebut. “Biasanya orang beli dua, sekarang beli satu,” kata Sukijo, saat ditemui di lokasi, Selasa (23/4).

Ia memprediksi, harga ayam akan tetap naik hingga Lebaran mendatang. Sebab, berdasarkan pengalaman di Lebaran sebelumnya, semakin memasuki Lebaran harga semakin merangkak naik.

“Naiknya kemungkinan sampai lebaran, biasanya kan gitu. Kalau dari distributornya mahal, ya kita juga gak bisa kurangin harganya,” katanya.

Komoditas bawang merah juga mengalami kenaikan sebesar Rp 23 ribu per kg. Saat ini, harga bawang merah mencapai Rp 45 ribu, yang biasanya hanya Rp 22 ribu per kg. Kenaikan juga terjadi dengan bawang putih Rp 60 per kg, dari harga sebelumnya Rp 22 ribu per kg.

Namun, tidak dengan minyak goreng yang harganya masih tetap stabil diangka Rp 11 ribu per kg.

“Sejak bulan lalu pada naik. Bawang merah naik Rp 40 ribu per kilo naik jadi Rp 45 ribu. Bawang putih Rp 22 ribu per kilo naik Rp 60 ribu, kenaikan mencapai Rp 38 ribu per kg,” kata Paryem, yang juga seorang pedagang di Pasar Dayamurni.

Namun, untuk sayuran harganya masih fluktuatif. “Sayuran biasa aja. Ada yang naik, ada yang gak. Wartel Rp 22 ribu biasanya Rp 20 ribu satu kilo. Kentang masih tetap Rp 16 ribu per kilo,” tambahnya.

Sementara itu, harga daging sapi masih tetap berada di angka Rp 110 ribu per kg. Harga tersebut masih sama sejak menjelang bulan Ramadhan.

“Kalau daging masih tetap Rp 110 ribu. Sebelumnya juga Rp 110 ribu. Gak ada kenaikan dan gak ada penurunan. Tetap aja segitu,” kata salah satu penjual daging sapi.

Harga beras saat mendekati pekan kedua Ramadhan ini belum dirasakan ada kenaikan oleh pedagang maupun pembeli. Pun dengan tepung terigu dan juga minyak goreng, harganya masih stabil, tidak ada kenaikan maupun penurunan.

“Beras gak ada kenaikan. Pas naik di bulan Februari, naiknya Rp 1000 per kg, tapi sekarang sudah normal lagi,” kata pedagang sembako Sahrul.

Harga tepung terigu terpantau masih Rp 8 ribu per kg. Sedangkan minyak goreng Rp 11 ribu per kg. Harga kedua komoditas tersebut masih berada di angka normal, tidak ada kenaikan walaupun mendekati bulan Ramadhan.

Berbeda dengan telur, kenaikannya memang sangat dirasakan oleh pembeli maupun pedagang. Telur yang biasanya Rp 22 ribu per kg, sekarang naik menjadi Rp 25 ribu per kg.

Zaenal, yang merupakan pedagang telur mengeluhkan karena daya beli masyarakat tahun ini semakin berkurang dari tahun lalu. Hal tersebut menurutnya akibat harga telur yang merangkak naik, khususnya sejak mendekati bulan Ramadhan.

“Sekarang Rp 25 ribu per kilo. Normal biasanya Rp 22 ribu atau Rp 23 ribu. Daya beli masyarakat tahun ini memang agak berkurang. Tapi gak tahu kalau kita lihat dua pekan lagi (memasuki puasa),” kata Zaenal.

Akibat daya beli masyarakat berkurang, ia yang biasanya memperoleh pendapatan kotor mencapai Rp 2 juta per hari, sekarang hanya Rp 1 juta per harinya.

Tidak hanya pedagang, pembeli pun juga mengeluhkan adanya kenaikan beberapa komoditas pangan yang dijual di pasar tradisional. Salah satunya Maryani.

Maryani mengeluhkan harga bawang merah dan putih yang naik mencapai Rp 23 ribu hingga Rp 38 ribu per kg. Begitu pun dengan harga daging ayam dan juga telur ayam.

Walaupun begitu, Maryani tetap harus membeli karena komoditas tersebut merupakan kebutuhan pokok setiap hari. Namun, ia mengurangi pembeliannya yang biasanya membeli daging ayam dua ekor, sekarang menjadi satu ekor saja.

“Semua sih naik, bawang merah apalagi. Ayam naik juga. Tapi ya saya harus tetap beli, cuma dikurangi belinya. Kalau telur naiknya itu, sebelum mendekati puasa juga sudah naik. Sekarang Rp 25 ribu telur. Telur sih kerasa banget naiknya,” kata Maryani. (Jon/had)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.