Denpasar, Warta9.com – Bali kota segudang seni dan budaya, serta pariwisata merupakan kota yang selalu berinovasi maju, modern dan berteknologi dari tahun ke tahun tanpa meninggalkan jejak kebudayaan yang ada. Selalu melahirkan kreatifitas seni maupun budaya, sehingga terbentuk regenerasi yang berkesinambungan.
Hasil-hasil kesenian, kebudayaan serta kerajinan tidak bisa dipungkiri lagi kualitasnya di mata nasional maupun internasional.
Melalui ajang Jakarta International Handicraft Trade Fair atau yang biasa dikenal dengan INACRAFT, Pemkot Denpasar akan mengirim tujuh perajin yang telah terseleksi dengan berbagai macam kerajinan seperti perak, boneka, tekstil, kosmetik, sandal dan tas pada tanggal 24-28 April mendatang di Hall Balai Sidang Jakarta Convention Center.
Inacraft sendiri merupakan ajang pameran hasil karya kerajinan tangan para perajin Indonesia yang digagas oleh para tokoh ASEPHI (Asosiasi Eksportir Dan Produsen Handicraft Imdonesia).
Dalam penyelenggaraanya, Inacraft selalu menunjuk salah satu provinsi yang ada di Indonesia untuk menjadi tuan rumah. Tahun 2019, Asephi menetapkan Jakarta sebagai tuan rumah utama INACRAFT 2019.
Rapat persiapan keikutsertaan perajin asal Bali dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra, Kamis (18/04/2019) di Kantor Pemkot Denpasar. Dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Made Erwin Surya Dharma Sena. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, I.B Anom Suniem. Serta Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, I Made Saryawan.
“Keterlibatan perajin Denpasar secara bergiliran yang telah diseleksi masing-masing OPD terkait diharapakan dapat menambah wawasan dan ide kreatif dalam ajang pameran terbesar di Indonesia bahkan di Asia ini,” kata Ny. Selly.
Dalam kesempatan kali ini, para perajin diharapkan dapat melirik inovasi hasil kerajinan dari daerah lainnya. Karena dari beberapa pelaksanaan Inacraft selalu menampilkan inovasi produk terbaru dari masing-masing daerah.
“Disini para perajin dapat mengambil momen untuk meningkatkan inovasi produk kerajinannya, tidak saja sekedar memajang hasil kerajinan yang dibawa dari Denpasar,” ungkapnya. (W9-totok)
