Gubernur Koster Buka “Ground Breaking” BTS, Singaraja-Mengeitani

Tabanan, Warta9.com – Acara Ground Breaking, Pembangunan Jalan Baru (BTS), Kota Singaraja-Mengwitani, secara resmi dibuka Gubernur Bali, I Wayan Koster, di Km 47+ 800, tepi danau Beratan Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Kamis (18/7).

Dalam sambutannya, Koster mengatakan, pembangunan Short cut ada 10 titik, yang mana untuk titik 5 dan 6 harus rampung pada Desember 2019 ini. Sedangkan untuk pembangunan di titik 1, 2, 3 dan 4, akan melintasi kabupaten Tabanan. Sementara titik 8, 9, dan 10, melintasi Kabupaten Buleleng.

“Sebagai targer titik yang bisa dituntaskan tahun 2019 adalah 3, 4, 5, dan 6. Dan titik 7 dan 8 pada tahun 2020. Sementara titik terakhir 1, 2, 9 dan 10 direncanakan tuntas tahun 2021,” papar Gubernur Bali.

Begitu juga untuk penyediaan lahan, dimana pemerintah provinsi telah menganggarkan dan APBD sebesar Rp 230 miliar. Meski demikian dari jumlah tersebut masih ada kekurangan sekitar Rp 30 miliar. Oleh karenanya di anggaran perubahan sisanya akan disiapkan, guna mendukung program agar bisa diselesaikan tepat waktu.

Selain itu, Koster mengaku, untuk trase 1, 2, 7, 8, 9, dan 10, di Kemenenterian Pekerjaan Umum (PU), terkait pembebasan lahan tidak ada masalah. Bahkan pembebasan lahan akan dilesaikan tahun ini.

“Pembebasan lahannya sekarang harus selesai. Agar tahun 2020 dan 2021 tinggal mengerjaan fisik,” ungkapnya.

Koster menambahkan, dengan adanya short cut ini, akan mampu memperpendek waktu tempuh. Disamping dapat memberi kenyamanan terhadap pengguna jalan, juga memberi elepasi sudutnya tidak tajam. Tikungan dari 15 menjadi 5.

“Sehingga tidak ada lagi orang mabuk saat berkendara dari Singaraja ke Denpasar atau sebaiknya,” imbuhnya.

Lebih banjut, jika dilihat dari segi ekonomi, dengan adanya short cut nanti, dipastikan mampu mendukung pusat perekonomian jalur Tabanan- Singaraja-Badung. Untuk itu, pihaknya sangat mengapresiasi kenerja BBPJN Wilayah Bali-Jatim, yang dalam pengerjaannya sangat tertib sehingga berjalan sesuai dengan jadwal.

“Short cut ini merupakan bagian dari pembangunan prioritas dibidang infrastruktrur yang secara terintegrasi dan terkoneksi, meliputi dermaga pelabuhan dan bandara. Kalau memang infrastruktur mendukung pembangunan bandara bali utara akan cepat rerealisasikan,” pungkas Gubenur Koster.

Di tempat sama, Kepala BBPJN Wilayah VIII Jatim-Bali, Ketut Darmawahana menyatakan, pembangunam short cut 4 salah satu dari 10 titik dari mengiwitani. Untuk titik 5 dan 6 sedang in progres (dalam pengerjaan) baru sekitar 60 persen, dan akan selesai Desember 2019. Sedangkan untuk titik 4 sudah hampir 3 persen proses pengerjaannya.

“Adanya short cut nanti, jelas akan mampu mengurangi waktu dan lebih singkat. Sebab, dari panjang hampir 800 meter dipangkas,” ujarnya.

Bahkan dari segi kenyamanan keberadaan short cut jauh lebih memberi kenyamanan pengguna jalan. Ini terbukti dari 15 tikungan yang adadipangkas menjadi 5 tikungan. Begitupun dilihat dari segi kemiringan, akan dapat dikurangi dari 10-15 derajat, menjadi 6 derajat, sehingga jalannya mampu lebih landai. Sedangkan untuk sisa kegiatan hari ini finalisasi trasenya, kebijakan ini harus tuntas.

Ground Breaking itu dihadiri Palima Kodam IX Udayana, Kejati Bali, Bupati Tabanan dan pejabat di Kementerian PU, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya di Bali serta tamu lainnya. Diakhir acara ditandai dengan penekanan tombol sirine. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.