Gubernur Bali Gelar Buka Bersama Tokoh Bali

Denpasar, Warta9.com – Gubernur Bali I Wayan Koster menggelar acara buka puasa bersama di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali pada pukul 17.30 Wita, Rabu (29/5/2019).

Tampak hadir pada sore hari ini Wakil Gubernur Bali, Walikota Denpasar yang diwakili Sekda, Perwakilan dari Kapolda, Perwakilan dari TNI, Tokoh-tokoh Agama di Bali dalam wadah Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Bali, serta Perwakilan dari beberapa Media.

Acara yang digelar dengan beberapa pertunjukan seni tari sembari menunggu waktu berbuka. Dilanjutkan sambutan dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet ( Ratu Aji ).

“Kita wajib bersyukur karena sdh melalui proses pemilu 2019, dimana pemilu ini merupakan terbesar di seluruh dunia. Berjalan sukses, lancar, jujur dan aman. Sehingga dalam kesempatan acara buka puasa bersama ini, saya mengucapkan terima kasih kepada KPU beserta jajarannya, Bawaslu beserta jajarannya, serta Dinas-dinas terkait atas terselenggaranya pemilu di Bali,” katanya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menganut azas Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila terdiri dari berbagai suku, agama, serta golongan harus senantiasa waspada, selalu berhati-hati serta tidak mudah terpancing isu-isu yang provokatif, yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat dan sebagai bangsa Indonesia.

“Saya Hindu tulen, tapi saya senang dg acara spt ini, karena dg begini kita menciptakan suatu lingkungan yg saling menghargai atas dasar bhinneka tunggal Ika di NKRI,” tegasnya.

Seruan untuk selalu menjalin kerukunan antar umat beragama, juga disampaikan oleh Haji Syaifuddin dalam tausiyahnya. “Ciptakanlah kerukunan yang hakiki, jangan yg retorik. Di depan umum bilang kerukunan sesuai bhinneka tunggal Ika, dikelompoknya balik menjelekkan kelompok lain,” imbuhnya.

“Semoga kapanpun dan dimanapun, selama masih di dalam NKRI, rakyat Indonesia bisa menjaga kerukunan dalam berbangsa dan bernegara, sesuai tuntunan Agama yang dianut sesuai UUD 1945,” doa dan harapan di penghujung tausiyahnya. (W9-Totok)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.