Gagal Nafas dan Lemas Mati Ditangan Pacar

Buleleng Bali, Warta9.com – Tersangka kasus pembunuhan mahasiswi, Ni Made Ayu Serli Mahardika (20), Rabu (1/5) kemarin, menjalani rekonstruksi di rumah kos korban di Jalan Wijayakusuma, Gang IV No 1, Kelurahan Banyuasri, Singaraja.

Dalam reka ulang ini, tersangka, KIJ alias kodok (20), memperagakan sebanyak 50 adegan di hadapan penyidik Reskrim Polsek Kota Singaraja. Bahkan, dalam satu adegan, tersangka mencium kening korban usai menghabisi nyawanya untuk meminta maaf.

Reka ulang dipimpin langsung Kapolsek Kota Singaraja Kompol A.A. Wiranata Kusuma bersama Street Lion dibantu tim Inafis Polres Buleleng. Rekonstruksi diawali saat pertemuan korban dengan tersangka KIJ di rumah kos. Keduanya kemudian masuk ke dalam kamar yang sehari-hari ditempati korban.

Namun saat berada dalam kamar terjadi pertengkaran antara korban dan pelaku. Langsung saja pelaku membekap muka korban memakai bantal. Karena berontak, pelaku yang emosi kemudian memukul wajah korban, dan dilihat korban masih bernafas, pelaku akhirnya mencekik leher, sehingga korban lemas dan dinyatakan tewas di tangan tersangka, (pacarnya sendiri).

Setelah itu, mayat korban ditidurkan di atas kasur dan ditutupi mengenakan selimut yang mirip orang sedang tertidur. Lantara panik dan ketakutan, tersangka meninggalkan lokasi kejadian untuk kembali ke rumahnya di Tabanan.

Kapolsek Kota Singaraja Kompol A.A. Wiranata Kusuma seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, mengungkapkan, rekonstruksi ini untuk meperjelas keterangan dalam BAP dan pengakuan tersangka di lokasi kejadian. Dari 50 adegan yang diperagakan itu, terungkap KIJ alias Kodok pelaku tunggal kasus pembunuhan itu.

Dijelaskan, dari reka ulang tersebut tersangka membunuh dengan cara membekap muka disertai memukul muka korban. Karena korban melawan, tersangka mencekik leher sehingga korban mengalami gagal nafas, dan mati lemas di tangan sang pacar.

“Jadi sudah kita saksikan bersama dalam reka ulang tadi. Jelas tersangka membunuh korban dengan mencekik leher, yang sebelumnya dibekap menggunakan bantal dan dipukul. Dalam reka ulang ini terungkap motif tersangka cemburu, setelah melihat HP korban berisi pesan WhatsApp dari teman sesama kuliah korban,” tutupnya. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.