Diduga Aniaya Siswa, Kepala Sekolah Dilaporkan ke Polisi

Klungkung Bali, Warta9.com – Acara pelepasan siswa kelas XII di SMA Pariwisata Saraswati Klungkung, Kamis (9/5) menimbulkan persoalan. Dimana kepala sekolah, I Gusti Made Subrata, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penganiayaan terhadap siswanya Ni Komang Putri (19).

Kejadian tersebut sontak menghebohkan dunia pendidikan di Klungkung, dan tak sedikit mengecam, tindakan kepala sekolah tak ubahnya preman.

Informasi dihimpun, aksi kekerasan itu berawal ketika ada upacara pelepasan kelas XII di aula sekolah setempat, sekitar pukul 07.30 Wita. Kebetulan saat itu, korban, tidak mengenakan pakaian adat Bali seperti siswa lainnya. Saat itu korban hanya memakai jas sehingga diminta keluar dari barisan siswa yang akan mengikuti pelapasan.

“Saat itu saya memang pakai jas. Tapi pakaian yang saya pakai masih identitas sekolah. Kebetulan rambut saya pendek jadi tidak bisa disanggul dan kepala saya pusing jika dikasi hair spray,” terang Komang Putri saat ditemui di kediamannya.

Dijelaskan, setelah dikeluarkan dari barisan dan duduk di depan ruang tata usaha (TU), kemudian salah seorang guru matematika bernama, I Gusti Ngurah Sanjaya datang menghampirinya sambil menanyakan keberadaannya dengan nada membentak.

Hal itu kemudian menimbulkan keributan, setelah terjadi ribut-ribut datang Kepala Sekolah Gusti Made Subrata, tanpa basa-basi langsung menjambak rambut korban. Tak sampai di situ, Subrata jugas mengocok-ngocok kepala korban lalu menghempas korban ke dalam ruang TU hingga mengakibatkan bibir bawah sebelah kiri korban robek dan mengelurkan darah.

Tak terima diperlakukan kasar, kemudian korban mengadu kepada orang tuanya, dan bersama ayah dan kakaknya, melapor ke polisi.

Terpisah dikonfirmasi, Subrata membantah melakukan penganiayaan terhadap siswanya. Dijelaskan saat itu dirinya hanya menyarankan agar siswa tersebut masuk ke dalam ruang TU karena tidak enak ribut-ribut di luar terlebih banyak siswa lain di luar.

“Saat saya suruh masuk itulah terjadi saling dorong sehingga tersandunglah dia hingga jatuh,” dalih Subrata.

Bahkan saat jatuh tersebut, Subrata mengaku tidak melihat ada darah di mulut siswanya tersebut. Malah Subrata melihat hal itu bagian dari lipstiknya yang diusapkan ke baju.

“Saya ndak mungkin mendorong keras. Apalagi ini siswa saya,” kilah Subrata mengakhiri. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.