Bayana : Wujudkan Lampung Layak Anak, Indikatornya Sekolah dan Puskesmas Ramah Anak

Kepala Dinas PPPA Provinsi Lampung Bayana bersama Wagub Chusnunia. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung, Bayana, MSi, mengatakan, untuk mewujudkan Lampung sebagai Provinsi Layak Anak, salah satu indikatornya yakni dengan adanya sekolah ramah anak dan juga Puskesmas ramah anak.

“Salah satu indikator bahwa anak-anak yang berada dalam lingkungan sekolah itu tidak boleh yang namanya ada bullying diantara pelajar,” ujar Bayana, dalam Seminar Gerakan Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak, Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke- XXVI Provinsi Lampung Tahun 2019, di Hotel Novotel, Selasa (16/7/2019).

Bayana juga menyebutkan terhadap penanganan kasus kekerasan kepada perempuan dan juga anak, pada tahun depan Provinsi Lampung akan menyediakan “Rumah Aman”. “Bapak Gubernur dan juga Ibu Wakil Gubernur yang semangat mewujudkan Kabupaten/Kota Provinsi Lampung ini Layak Anak dan juga ramah perempuan, di tahun mendatang kita akan memiliki satu rumah aman,” katanya.

Dijelaskan Bayana, dimana rumah aman ini diperuntukan bagi penanganan korban ketika mengalami tindak kekerasan akan dilakukan pendampingan. “Disaat itulah proses hukum jalan dan dia akan diadakan pendampingan sampai dengan psikisnya benar-benar dinyatakan sehat, sambil menunggu langkah apa selanjutnya yang terbaik diambil untuk penanganan si korban,” ujarnya.

Bayana melanjutkan, bahwa Dinas PPPA juga memiliki psikolog yang merupakan bagian dari tim profesi yang ada.

Bayana melanjutkan, bahwa Dinas PPPA juga memiliki psikolog yang merupakan bagian dari tim profesi yang ada pada Dinas PPPA untuk mendampingan psikis pada korban tindak kekerasan.

“Kita mempunyai tujuh orang dimana selama ini setiap kasus mereka selalu turun. Setiap ada laporan yang disampaikan oleh Kabupaten/Kota kepada Provinsi, maka tim kita yang tergabung dalam tim profesi yang ada di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi langsung turun untuk mengecek psikis korban,” katanya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.