Anggota DPRD Sayangkan Sikap Dokter RS Bumi Waras Usir Pasien

Bandarlampung, Warta9.com – Sikap dan tindakan dokter Rumah Sakit Bumi Waras (BW) Bandarlampung berinisial BS, spesialis bedah mulut, mengundang reaksi dari sejumlah kalangan.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Imam Santoso, SH, Sabtu (8/9/2018), menyayangkan prilaku dokter rumah sakit BW yang mengusir pasien korban kecelakaan.

Anggota Dewan yang juga Ketua Fraksi Gerindra ini mencatat banyak keluhan masyarakat atas pelayanan RS BW yang sering menolak pasien. “Tidak kapok-kapok RS BW sudah banyak keluhan dari masyarakat bahwa RS ini pelayanannya mendapat komplain masyarakat,” ujar Imam.

Jika benar dokter melakukan tindakan kasar dengan mengusir pasien, maka dokter tersebut telah melanggar sumpah dan janji seorang dokter. Sebab, dalam sumpah dan janji dokter yang harus diutamakan adalah menyelamatkan jiwa manusia.

Karena itu, ia menyarankan agar keluarga pasien jika memang dirugikan hendaknya melakukan jalur advokasi. Ini perlu agar dokter dan rumah sakit tidak semena-mena memperlakukan pasien.

Diberitakan sebelumnya, dokter spesialis berinisial BS menolak pasien korban kecelakaan, Jumat (7/9/2018).

Menurut keterangan saksi korban kecelakaan, dokter BS menolak menangani seorang pasien korban kecelakaan yang bernama Nur Fajri Vanza Javier (14), seorang pelajar yang membutuhkan tindakan operasi. Tapi, oknum dokter tersebut meminta keluarga korban untuk membayar biaya rumah sakit terlebih dahulu atau DP minimal sebesar 50%.

Setelah membayar DP 50 persen, baru dokter BS akan menangani pasien yang hendak dioperasi rahangnya. Setelah dokter tersebut memberi penjelasan terhadap ayah pesien, keluarga pasien langsung diusir oleh oknum dokter tersebut.

Menurut pengakuan ayah korban Ikhwan Wahyudi, Sabtu (8/9/2018), dokter meminta DP dulu sebesar 50 persen. Kalau tidak ada DP tidak akan dilakukan tindakan operasi.

“Dia minta uang 50% dulu untuk operasi kalau gak ada uang muka 50% itu, dia gak mau megang dan dia akan memindahkan anak saya ke rumah sakit yang lain. Dokter tersebut terlihat arogan tidak mencerminkan perilaku seorang dokter. Dokter itu tidak mau nanganin kalau tidak ada yang 50% itu, udah itu saya diusir dan saya langsung pergi aja,” ujarnya.

Ikhwan Wahyudi tidak mengerti apa maksud dokter meminta uang DP 50 persen. Apa itu kebijakan Rumah Sakit BW atau alasan dokter yang mengada-ada yang enggan menangani pasien tersebut.

Ayah pasien yang kesal dan nerasa mendapat hinaan dokter yang tidak berperikemanusiaan itu, langsung memindahkan anaknya ke RS Umum Abdul Moeloek Bandarlampung. (W9-jam)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.